Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Kali
Ini
Saya akan Berbagi Artikel Tentang Tata Cara Shalat
Isyroq. “Barangsiapa yang shalat subuh berjamaah, kemudian dia
duduk – dalam riwayat lain: dia menetap di mesjid – untuk berzikir
kepada Allah sampai matahari terbit, kemudian dia shalat dua rakaat,
maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala haji dan umrah“ Shalat
Isyroq adalah termasuk sholat sunnah yang tidak disunahkan untuk
berjamaah, waktu pelaksanaanya ketika matahari pada posisi ketinggian
3,5 dziro (168 cm menurut mayoritas ulama atau setelah habis waktu Subuh
dan mulai terbitnya matahari dan agak naik setinggi satu tombak, yaitu
sekitar 12-15 menit setelah matahari terbit.
Tata Lengkap Cara Shalat Isyroq:
Sholat ini dilaksanakan sebanyak 2 roka'at dengan niat melakukan Sholat Isyroq.
أُصَلِّيْ سُنَّةَ اْلِإشْرَاقِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى . الله أكْبَرُ
Artinya: "Aku berniat melakukan Sholat Sunah Isyroq 2 Raka'at karena Allah Ta'ala".
Raka'at pertama setelah Al-Fatihah mambaca surat Ad-Dhuha dan raka'at kedua setelah Al-Fatihah mambaca surat Asy-Syarh
You should either upload this file to the root of your site
or place the following tag at the front page of your site:
سورةالضُّحَى
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمـَنِ الرَّحِيمِ
وَالضُّحَى ١ وَاللَّيْلِ إِذَا سَجَى ٢ مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَى ٣ وَلَلآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الأولَى ٤ وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَى ٥ أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَآوَى ٦ وَوَجَدَكَ ضَالا فَهَدَى ٧ وَوَجَدَكَ عَائِلا فَأَغْنَى ٨ فَأَمَّا الْيَتِيمَ فَلا تَقْهَرْ ٩ وَأَمَّا السَّائِلَ فَلا تَنْهَرْ ١١ وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ ١٢
سورة الشرح
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمـَنِ الرَّحِيمِ
أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ ١ وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ ٢ الَّذِي أَنقَضَ ظَهْرَكَ ٣ وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ ٤ فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا ٥ إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرً ٦ فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ ٧ وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ ٨
Untuk tata cara sholat isyroq sama dengan shalat sunah lain atau bisa di lihat di Tata Cara Shalat
Setelah selesai sholat membaca do'a :
اَللَّهُمَّ يَا نُوْرَ النُّوْرِ بِالطُّوْرِ وَكِتَابٍ
مَسْطُوْرٍ فِيْ رِقٍّ مَنْشُوْرٍ وَالبَيْتِ المَعْمُوْرِ أَسْأَلُكَ أَنْ
تَرْزُقَنِيْ نُوْرًا أَسْتَهْدِيْ بِهِ إِلَيْكَ وَأَدُلُّ بِهِ عَلَيْكَ
وَيَصْحَبُنِيْ فِيْ حَيَاتِيْ وَبَعْدَ الْاِنْتِقَالِ مِنْ ظَلاَم
مِشْكَاتِيْ وَأَسْأَلُكَ بِالشَّمْسِ وَضُحَاهَا وَنَفْسِ مَا سِوَاهَا
أَنْ تَجْعَلَ شَمْسَ مَعْرِفَتِكَ مُشْرِقَةً بِيْ لَا يَحْجُبُهَا غَيْمُ
الْأَوْهَامِ وَلَا يَعْتَرِيْهَا كُسُوْفُ قَمَرِ الوَاحِدِيَّةِ عِنْدَ
التَّمَامِ بَلْ أَدِمْ لَهَا الْإِشْرَاقَ وَالظُهُوْرَ عَلَى مَمَرِّ
الْأَيَّامِ وَالدُّهُوْرِ وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
خَاتِمِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ اللهم اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَلِإِخْوَاِننَا فِي
اللهِ أَحْيَاءً وَأَمْوَاتًا أَجْمَعِيْنَ
Artinya: "Ya Allah, Wahai Cahayanya Cahaya, dengan wasilah bukit Thur dan Kitab yang ditulis pada lembaran yang terbuka, dan dengan wasilah Baitul Ma'mur, aku meminta kepadaMu agar Engkau memberiku cahaya, yang dengannya aku dapat mencari petunjukMu, dan dengannya aku menunjukkan tentangMu. Dan yang terus-menerus mengiringiku dalam kehidupanku dan setelah berpindah (ke alam lain; bangkit dari kubur) dari kegelapan liang (kubur) ku. Dan aku meminta padaMu dengan wasilah matahari beserta cahayanya di pagi hari, dan kemulyaan yang wujud pada selain matahari, agar Engkau menjadikan matahari ma'rifat padaMu (yang ada padaku) bersinar menerangiku, tidak tertutup oleh mendung-mendung keraguan, tidak pula terlintasi gerhana pada rembulan kemaha-esaan dikala purnama. Tapi jadikanlah padanya selalu bersinar dan selalu tampak, seiring berjalannya hari dan tahun. Dan berikanlah rahmat ta'dzim Wahai Allah kepada junjungan kami Muhammad, sang pamungkas para nabi dan Rasul. Dan segala Puji hanya milik Allah tuhan penguasa alam. Ya Allah ampunilah kami, kedua Orang tua kami serta kepada saudara-saudara kami seagama seluruhnya, baik yang masih hidup ataupun yang telah meninggal".
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,..
مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ
حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ
كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ
Artinya: “Barangsiapa yang shalat subuh berjamaah, kemudian dia duduk – dalam riwayat lain: dia menetap di mesjid – untuk berzikir kepada Allah sampai matahari terbit, kemudian dia shalat dua rakaat, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala haji dan umrah, yang sempurna.
Hadits yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan duduk menetap di tempat shalat, setelah shalat shubuh berjamaah, untuk berzikir kepada Allah sampai matahari terbit, kemudian melakukan shalat dua rakaat.
Faidah-faidah penting yang terkandung dalam hadits ini:
A- Shalat dua rakaat ini diistilahkan oleh para ulama dengan shalat isyraq (terbitnya matahari), yang waktunya di awal waktu shalat dhuha.
B- Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “… sampai matahari terbit“, artinya: sampai matahari terbit dan agak naik setinggi satu tombak, yaitu sekitar 12-15 menit setelah matahari terbit, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang shalat ketika matahari terbit, terbenam dan ketika lurus di tengah-tengah langit.
C- Keutamaan dalam hadits ini lebih dikuatkan dengan perbuatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri, dari Jabir bin Samurah radhiyallahu anhu: bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika selesai melakukan shalat shubuh, beliau duduk (berzikir) di tempat beliau shalat sampai matahari terbit dan meninggi”.
D- Keutamaan dalam hadits ini adalah bagi orang yang berzikir kepada Allah di mesjid tempat dia shalat sampai matahari terbit, dan tidak berbicara atau melakukan hal-hal yang tidak termasuk zikir, kecuali kalau wudhunya batal, maka dia boleh keluar mesjid untuk berwudhu dan segera kembali ke mesjid.
E- Maksud “berzikir kepada Allah” dalam hadits ini adalah umum, termasuk membaca al-Qur’an, membaca zikir di waktu pagi, maupun zikir-zikir lain yang disyariatkan.
F- Pengulangan kata “sempurna” dalam hadits ini adalah sebagai penguat dan penegas, dan bukan berarti mendapat tiga kali pahala haji dan umrah.
G- Makna “mendapatkan (pahala) seperti pahala haji dan umrah” adalah hanya dalam pahala dan balasan, dan bukan berarti orang yang telah melakukannya tidak wajib lagi untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah jika dia mampu.
Sumber : http://karya-mandau.blogspot.co.id/2012/10/tata-lengkap-cara-shalat-isyroq.html
Syukron alhamdulillah infonya
BalasHapusSemoga bermanfaat :)
HapusAlhamdulillah... Semoga bermanfaat dan mendapatkan Ridho dan Rahmat Allah di dunia dan akhirat,, , آمين يارب العالمين
BalasHapusSubnallah alhamdulillan
BalasHapusAlhamdulillaah.... Barokallaah...
BalasHapusSmoga jadi ladang amal buat ummat Muhammad Saw... amiin. Afwan wasukron
Assalamualaikum...sedikit bertanya ustadz, berarti shalat isyraq cuma boleh dilaksanakan bagi yg shalat subuh berjamaah ya ustadz?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusWaalaikumussalam...
HapusAamiin Allohumma Aamiin...
Sebelumnya maaf saya bukan seorang ustadz mas, saya hanya memposting apa yg saya dapatkan baik dari guru saya maupun dari tempat lainnya.
Untuk masalah itu silahkan lihat psotingan ini :: https://blogersislam.blogspot.com/2018/10/shalat-isyraq.html
Semoga bisa menjawab pertanyaannya mas
Subhanalloh walhamdulillah
BalasHapusSubhanalloh walhamdulillah
BalasHapusShlat isyroq bleh ga dkerjkan drmh.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusBagusnya dilaksanakan di Mesjid, namun bisa dilakukan dimana saja.
HapusMerujuk pada pendapat beberapa ulama mengenai shalat sunnah bahwasannya shalat sunnah itu sunnah dilakukan di mesjid dan sunnah dilakukan dirumah. Namun lebih baik dilakukan dirumah dan tidak dilihat oleh siapapun.
Semoga bermanfaat
Semoga dapat istikomah dalam menjalankannya.Aamiin.
BalasHapusSemoga dapat istikomah dalam menjalankannya.Aamiin.
BalasHapusAamiin aamiin Allohumma aamiin...
HapusSebagai tambahan amalan terima kasih ilmunya semoga menjadi amal Jariyah.
Hapussmoga jd ladang amal ibadah umat nabi muhammad sholalohualaihi wassalm,,,, Aamiin,,,,
BalasHapusAamiin aamiin Allohumma aamiin...
HapusAlhamdulillah,mohon izin untuk mengamalkan nya,terimakasih
BalasHapusSilahkan mas semoga bermanfaat :)
HapusAlhamdulillah .. terimakasih :)
BalasHapusmakasih infonya mas
BalasHapusAssalamualaikum, saya boleh tanya kak?. Apa kah sholat tersebut wajib dilakukan jika sholat subuh berjamaah saja???
BalasHapusPoin c dan poin d ,sudah ada penjelasane kak
HapusAssalamualaikum, saya boleh tanya kak?. Apa kah sholat tersebut wajib dilakukan jika sholat subuh berjamaah saja???
BalasHapusWaalaikum sallam,Menurut pendapat para ulama,memang harus di masjid,yaitu rukunnya setelah sholat shubuh berjamaah,lalu berdikir,kemudian sholat ,tanpa mennggalkan area masjid tempat sholat berjamaah,kalo sholatnya di rumah itu bukan isyroq ,beda lagi ,
HapusAssalamualaikum, mau tanya kalau sudah sholat isyraq, apakah masih disunnahkan sholat dhuha
BalasHapusIngin Cari Kaos Dakwah Terbaik, Disini tempatnya:
BalasHapusTshirt Dakwah Online
Mau Cari Bacaan Cinta Generasi Milenia Indonesia mengasikkan, disini tempatnya:
Buktikan Cintamu dengan Menikah